
Serang, (Rabu s/d Jum’at , 7-9 Desember 2022) Wahyu Handayani adalah seorang mahasiswi pasca sarjana UNIBA jurusan Magister Manajemen dengan NIM 21012200199. Kegiatan sehari-hari adalah sebagai guru di SDIT Ibadurrahman Ciruas dengan mengajar pada tahun 2004. Selain seorang guru, juga sebagai lulusan guru penggerak Angkatan 4 secara nasional dan Angkatan 1 di kabupaten Serang
Pada kesempatan saya bersama pengurus KOMUNITAS BERKELAS diberikan kesempatan oleh bapak korwas untuk berbagi ilmu dalam kegiatan bimtek IKM. Kegiatan ini juga dihadiri para praktisi Pendidikan dan bapak Dr,H.Asep Nugrahajaya,M.Pd Beliau sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, dan Bapak Drs. Bambang Sugianto,M.Pd, Selaku KORWAS Kecamatan Ciruas juga diikuti oleh seluruh unsur dari Kepala Sekolah dan semua dari guru jenjang TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs. SMA/MA yang berada di seluruh Kecamatan Kabupaten Serang -Banten.
Dalam sambutan Bapak Drs. Bambang Sugianto,M.Pd, memberikan informasi awal tentang tahapan Merdeka Belajar dalam Pendidikan Di Indonesia salah satu adalah :1).Menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN).2). Mengganti Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN),3). Penyederhanaan RPP dan masih banyak lagi lainnya.
Saya dalam kesempatan ini diberikan tugas sebagai narasumber di kelas kepala sekolah untuk menyampaikan kupas tuntas tentang Implementasi Kurikulum Merdeka. Di kelas ini di hadiri seluruh kepala sekolah seluruh kecamatan Ciruas
Tujuan BIMTEK ini adalah untuk memberikan gambaran terkait IKM yang harus dipilih oleh SATPEN (Satuan Pendidikan) diberikan keleluasaan kepada sekolah dengan menggunakan perngkat ajar yang sudah disediakan pelaksanaan kurikulum ini. Cara ini membuat sekolah akan melakukan perbiakan atau menmabah perangkat ajar yang diperlukan dalam Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka juga memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Secara umum, kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik mempunyai waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Nantinya, guru memiliki kekuasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum ini untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Yang mana proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
FRAYER BIMTEK
IMPELEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)
Wahyu Handayani, S.Pt, S.Pd Bersama Komunitas BERKELAS
Pada saat BIMTEK “ IMPELEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)”
Wahyu Handayani, S.Pt, S.Pd Memberikan Sosialisasi IKM di kelompok Kepala Sekolah
Pada saat BIMTEK “ IMPELEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)”
DAFTAR HADIR NARSUM & PESERTA BIMTEK
IMPELEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)
LINK DAFTAR HADIR NARSUM & PESERTA BIMTEK
IMPELEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)
PESERTA KEGIATAN BIMTEK
IMPELEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)